Kuliah di Teknik – bosen?
Kuliah di Teknik – males, banyak itungannya Kuliah di Teknik – capek, banyak praktikumnyaNggak selalu deh. Apalagi kalo di Teknik Industri UGM 🙂
Selain termasuk prodi favorit di UGM, metode pembelajaran di TI UGM juga bervariasi. Dosen mulai menyadari bahwa peran dosen saat ini bergeser dari “dewa ilmu pengetahuan” menjadi fasilitator.
Semakin pula disadari bahwa setiap mahasiswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Selainnya itu, dosen juga tidak berhak untuk merampas hak mahasiswa untuk belajar untuk belajar [learning how to learn]. Jangan lagi dicekoki, pasif.
Di tambah lagi, industri tempat mahasiswa nantinya bekerja sangat menekankan perlunya soft skills. Kemampuan untuk bekerja bersama orang lain.
Di beberapa mata kuliah yg pernah saya ampu, saya coba lakukan inovasi agar tidak membosankan, menyisipkan materi-materi soft skills seperti kepemimpinan, inovasi dan risk taking. Inilah di antaranya:
Secara umum, konsep yang digunakan dalam pengembangan metode pembelajaran inovatif ini adalah Kolb’s experiential learning. Intinya, mahasiswa akan senang melakukan sesuatu dan merfleksikan pengalaman pribadinya. Belajar dari pengalaman.
Sesuai dengan pepatah dari timur:
Tell me then I will forget
Show me then I will remember
Involve me then I will understand
1. LeGame ~ Designers’ catalyst
Saya mendapat ide inovasi ini saat mengambil kuliah di Oz. Kebetulan kami saat itu mendapat tugas kelompok untuk mengembangkan satu permainan untuk menjelaskan konsep Concurrent Engineering. Jadilah LeGame = Lego dibuat Game.
Setelah diupdate sana-sini, jadilah varian pertama khusus ditargetkan untuk mahasiswa S1 Teknik Industri: Designers’ Catalyst. Saya waktu itu banyak sekali dibantu oleh asisten: Ayu yang hobi keju dan temen yang lain: Adhi dan Titis.
Konsepnya:
Secara umum LeGame adalah role-playing game dengan memanfaatkan Lego Mindstorm Robotic Invention Systems sebagai alat bantunya. Di sini mahasiswa dikelompokkan menjadi grup-grup proyek yang bersaing satu sama lain.
Tim-tim tersebut akan diminta untuk melakukan satu siklus pengembangan produk: ICN ( identifying customer’s need), design, purchasing materials, prototype building dan prototype testing. Hasil dari uji prototype akan dibandingkan ke spesifikasi yg diinginkan customer.
Beberapa features yang menarik adalah:
a. Kebutuhan / keinginan customer sengaja dibuat samar-samar, tidak eksak dan clear di awalnya. Ketrampilan tim untuk ‘menginterogasi’ customer sangat penting agar rancangannya tepat sasaran
b. Diperkenalkannya unsur resiko dan kesempatan (risk & opportunity)
c. Ditekankan pentingnya kerjasama tim, kreativitas, inovasi, dan kemampuan bekerja dalam tekanan
d. Fun and more fun 🙂
Buat IE-ers yg pernah mencicipi kuliah-kuliah tersebut sila kasih masukan dengan objektif. Untuk tamu lain, silahkan memberikan masukan / ide yang mungkin bisa saya adopsi – 3 tahun lagi.
bersambung: IIBL + dan Bridge Design Challenge untuk Mahasiswa, engineers, anak SMU
December 5, 07 at 9:15 am
mungkin kalau saya kuliah di jurusan IPS bakal bilang klo engineering is boring… hehehe
tapi karena sejak awal memang pingin masuk engineering jadinya ya malah milih engineering dan melihat pelajaran ilmu sosial justru lebih membosankan…
December 5, 07 at 10:23 am
saya setuju dengan sistem pembelajarannya pak. sudah bukan jamannya kuliah dikekang dosen. lebih enak kalo mahasiswa bisa berkembang dengan caranya sendiri. menurut saya lebih optimal
saya ga sempet maen LeGamenya. padahal pengen nyoba…kayaknya seru pak….
December 6, 07 at 10:22 am
Masalah boring dan gak boring emang dipengaruhi faktor internal (motivasi, minat, kemampuan, gender(?), dll) sama ekternal/lingkungan (materi&metode pembelajaran, fasilitas, dosen, teman, prestise perguruan tinggi (?), dll)…
Mengenai metode dan fasilitas pembelajaran yg inovatif, di UGM sendiri sudah menyediakan fasilitas yg inovatif seperti INHERENT (E-Lisa dll). Tapi seperti kata Pak Wikan FMS, belum banyak dosen dan mahasiswa yg memanfaatkannya.
Jadi kayak lingkaran setan: Blm banyak yg manfaatin, krn belum terlihat manfaatnya secara nyata. Manfaatnya belum kelihatan scr nyata krn sgt sedikit (dosen&mhs) yg udah memanfaatkan.
Untungnya semakin banyak dosen2 ‘muda’ yg inovatif banget. Yg ‘sepuh’ biasanya inovatif (gak pake banget) 😉
December 6, 07 at 10:44 am
@ Mas Yayan: kayaknya sih tergantung minat juga ya mas.
@ Tejo: LeGame nya silahkan dicoba. Hubungi Bu Meike atau asisten Lab Simulasi. DUlu kayaknya pernah mo dipake klub product design buat latihan.
@ Dadank: analisisnya canggih, pakai systems thinking nih.
December 9, 07 at 1:34 pm
Wah….menarik juga yah untuk dicoba… Tetapi setiap mata kuliah paling tidak memiliki pendekatan tersendiri. Otomatis..inovasinya juga pasti berbeda di tiap mata kuliah. Metode Anda sendiri lebih cenderung pada mata kuliah yang seperti apa?
December 9, 07 at 3:23 pm
Salam kenal,
Apapun kegiatan postif dalam rangka mengimplentasikan keilmuan teknik industri sangat baik dan keterlibatan mahasiswa yang aktif dalam kelompok akan mengasah softskill mereka yang jarang didapat dalam bangku kuliah…
December 14, 07 at 3:39 pm
Wuah, seru banget, Pak… kalo di UI juga ada lomba2 ala IE gitu. Kanban. lomba membuat produksi yang efektif dan efisien. mungkin dari UGM pernah ikut juga..
Memang teknik industri seru, tapi teknik yang lebih “teknik”, agaknya memang sedikit menyebalkan. hehe. tapi tergantung orangnya juga sih. Saya dari teknik mesin, tapi ambil skripsinya mengenai teknik industri (tentang lay out), dan saya menyukai 2 bidang tersebut 🙂
December 17, 07 at 3:23 am
mo bilang salam kenal dulu yaaa…
blun sempet baca…hehehe
January 16, 08 at 1:15 pm
Hlow..
SaLaM KeNal
Sebagai anak TI baru, dulunya aku ngga nyangka klo ilmu2 yang dibahas di TI tu ky gini.
Pertama masuk, asing juga sih.
Habisnya beberapa pelajaran SMA yang dulu jadi favorit aku ngga dibahas lagi di sini.
Dulu sebelum kuliah banyak yang bilang Teknik itu berat.
Baru kerasa sekarang.
Biar berat tetep semangat!!!!!
Malah itu yang bikin aku jadi makin interest and ga bosen.
Banyak tantangan yang belum pernah aku dapetin di sekolah dulu.
Buat pengalaman hiduplah….
March 10, 08 at 9:55 am
Good point Dini
March 26, 08 at 11:53 am
Wah, Salut. Sebagai pengajar, saya ingin menyampaikan apresiasi saya dengan pengembangan pembelajaran inovatif yang dilakukan di TI UGM. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi sesama pengajar, khususnya di bidang2 teknik, bahwa kita perlua membuka hati untuk belajar kependidikan juga.
Pembelajaran Inovatif kini sedang menjadi trend baru paradigma pembelajaran yang sedang dikampanyekan dengan serius. Saya sepakat dengan Pak Budi, bahwa peran dosen saat ini bergeser dari “dewa ilmu pengetahuan” menjadi fasilitator.
Salam,
Yuyun
February 6, 09 at 1:32 pm
saya tertarik pembelajaran ini, tapi bagaimana reng-rengannya jika dipakai di sekolah dasar?